Ustadz Riski Ajak Umat untuk Menjadi Agen Perubahan

Surakarta (LogaritmaNEWS) – Menjadi agen perubahan adalah amanah besar yang membutuhkan ketangguhan, kepercayaan diri, dan strategi yang relevan. Pasalnya, tantangan zaman semakin kompleks dan membutuhkan solusi yang tepat. Hal ini disampaikan oleh Ustadz Riski Zaelani, S.S., M.A., salah satu takmir Masjid Nurul Huda Universitas Sebelas Maret (UNS), saat menjadi pemateri dalam kegiatan “Belajar Bareng Takmir Masjid” bersama Pondok Pesantren Daaruth Thoyyibah – SMPIT Logaritma Karanganyar, Kebumen, Selasa (24/12/2024) pagi.

“Kader Islam harus memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk berdakwah, baik melalui lisan, tulisan, maupun aksi nyata. Tantangan zaman tidak boleh melemahkan semangat, tetapi harus menjadi motivasi untuk terus berjuang,” ujar Ustadz Riski di hadapan 72 santriwan dan santriwati yang hadir.

Dalam sesi tersebut, para peserta diajak untuk menyaksikan pemutaran video profil Masjid Nurul Huda UNS beserta fasilitas dan daya tampung jamaahnya. Video tersebut diharapkan dapat menginspirasi para peserta untuk memahami peran strategis masjid dalam mendukung pemberdayaan umat.

“Masjid tidak hanya sebagai tempat shalat, tetapi juga pusat pembinaan moral, intelektual, dan sosial. Kader Islam harus mampu membaca kebutuhan masyarakat dan memberikan solusi melalui dakwah yang relevan,” jelasnya.

Ustadz Riski juga menjelaskan bahwa menjadi agen perubahan berarti mengambil peran strategis di masyarakat, menjadi penggerak perubahan sosial, bertindak sebagai pemikir sekaligus pelaksana, serta menjadi pionir dalam inovasi sosial. “Agen perubahan harus memahami dinamika masyarakat dan memanfaatkannya untuk menciptakan solusi yang konstruktif dan inspiratif,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengajak para peserta untuk mulai menjadi pribadi yang produktif. “Waktu adalah aset yang sangat terbatas, tidak bisa ditambah atau dikurangi. Setiap detik yang kita miliki akan dimintai pertanggungjawaban. Oleh karena itu, manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk memberikan dampak positif,” pesannya penuh makna.

Para peserta terlihat antusias mengikuti setiap materi yang disampaikan. Dalam sesi tanya jawab, banyak santri yang menanyakan strategi dakwah di kalangan milenial dan cara membangun kepercayaan diri sebagai pendakwah. Ustadz Riski menjawab dengan lugas dan memberikan contoh-contoh konkret.

“Kunci dari kepercayaan diri adalah terus belajar, memperkuat ilmu agama, dan memperbanyak pengalaman. Jangan takut untuk mencoba, karena dari pengalaman itu kita akan menjadi lebih baik,” pesannya kepada para peserta.

Di akhir sesi, dilakukan penyerahan cinderamata kepada Ustadz Riski sebagai bentuk apresiasi atas ilmu yang dibagikan, diikuti dengan sesi foto bersama. Kegiatan ini menambah semangat peserta untuk terus berkontribusi sebagai agen perubahan.

Kehadiran Ustadz Riski memberikan inspirasi dan motivasi baru bagi para peserta, terutama dalam memandang dakwah sebagai amanah besar yang memerlukan strategi dan inovasi. Ia mendorong peserta untuk berperan aktif sebagai agen perubahan di tengah masyarakat.

Dengan semangat dan ilmu yang telah didapatkan, para santri diharapkan mampu mengimplementasikan pembelajaran ini di daerah masing-masing, menjadi kader Islam yang tangguh, percaya diri, dan siap membawa perubahan positif bagi umat. Takbir!!! (sfd)

——————————————————————————————————————–

Info PPDB klik Disini

Brosur PDF Download (Disini)

 

“Yang Muda, Beriman, Bertaqwa, Smart, Cendekia”